TRIBUNBANTEN.COM - Viral video seorang qori meninggal dunia saat melantunkan ayat Al-Quran di atas panggung.
Diketahui qori tersebut bernama KH Jajang bin KH Busyrol Karim asal Cimaheran, Cililing, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Video tersebut diunggah di akun Instagram @generasi_muda_nu_official, seorang KH Jajang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran saat acara walimatuunikah pada Sabtu 13 Februari 2021.
Dalam video berdurasi 1 menit 14 detik itu, KH Jajang melantunkan ayat suci Al-Quran dengan merdu.
KH Jajang melantunkan ayat suci Al-Quran sambil duduk dan menggunakan pengeras suara.
Pada menit ke 1 menit 5 detik, terdengar suara KH Jajang sudah agak melemah.
Tiba-tiba beberapa detik kemudian KH Jajang terjatuh dari kursinya.
Setelah diperiksa KH Jajang dinyatakan meninggal dunia.
"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un.
.
.
Qari KH Jajang bin KH Busyrol Karim Cihamerang, Cijenuk, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Beliau wafat saat tampil membaca Al Qur'an kemarin Sabtu 13 Februari Jam 09.00 pada acara Walimatunnikah. Semoga beliau disambut kemeriahan Malaikat Allah di sisi-Nya. Amin. Al Fatiha" tulis akun @generasi_muda_official di caption postingannya.
Hingga 15 Februari 2021, video tersebut sudah mendapat suka 88.767 suka.
Banyak netizen yang turut mengirimkan doa untuk KH Jajang, dan mendoakan agar KH Jajang khusnul khotimah.
Viral Bocah Azan di Liang Lahat Ayahnya
Viral video bocah sedang mengazani liang lahat sang ayah.
Bocah bernama Jana Wahyudi atau akrab disapa Wahyu (14) itu menangis saat mengumandangkan azan di pemakaman sang ayah pada Senin (1/2/2021).\
Mengenakan baju koko hijau dan berpeci hitam, Wahyu azan di pusara ayah, sosok yang melantunkan azan saat ia lahir.
Dalam posisi berjongkok di dalam liang kubur sang ayah, Wahyu tak kuasa membendung tangisnya.
Hingga membuat pelayat di TPU Selapajang Tangerang kala itu semakin tak kuasa membendung kesedihan.
Berikut ini videonya :
Siswa SMPN 7 Kota Tangerang tersebut mengaku sedih atas meninggalnya sang ayah, Warjuki.
"Sangat kehilangan," ungkap Wahyu saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).
Anak bungsu dari dua bersaudara tersebut mengungkapkan bercita-cita menjadi seorang ulama.
"Cita-cita saya ingin jadi ulama," kata Wahyu.
Elisa Cahyati, keluarga Wahyu yang mengabadikan momen haru tersebut, mengungkapkan, Wahyu sebenarnya ingin menimba ilmu di pondok pesantren (ponpes).
Namun, keinginan Wahyu terhalang biaya.
Hal itu diketahui Elisa kala berbincang dengan ibunda Wahyu.
"Tadinya Wahyu mau pesantren, karena tidak adanya biaya jadi masuklah di SMP Negeri di Kota Tangerang," ungkap Elisa.
Pernah Juara Murottal
Lebih lanjut Elisa mengungkapkan jika Wahyu pernah menjadi juara dalam lomba membaca Al-Qur'an atau murottal.
"Wahyu pernah juara 1 murottal se-Kota Tangerang, dan juara 6 se-Provinsi Banten," ungkap Elisa.
Juara tersebut diraih Wahyu saat duduk di bangku sekolah dasar.
Selain itu, Wahyu juga pernah mengikuti lomba azan.
"Azannya bagus banget, kita semua nangis," ungkap Elisa.
Menarik Perhatian di Media Sosial
Diketahui, video Wahyu azan di kuburan sang ayah awalnya diunggah oleh Elisa melalui akun TikTok @elisaaaac.
Video tersebut kini telah dilihat oleh jutaan orang.
Elisa mengungkapkan awalnya mendiang ayah Wahyu akan diazani oleh sang menantu.
Namun, Wahyu diminta untuk mengumandangkan azan untuk jenazah sang ayah.
"Yaudah Wahyu turun nge-azanin," ujar Elisa.
Elisa mengungkapkan pada awalnya, Wahyu mengumandangkan azan dengan tegar.
Namun, mendekati akhir azan, Wahyu tak kuasa menahan tangis di pusara sang ayah.
Sontak hal itu membuat suasana di pemakaman menjadi haru biru.
Respons Warganet
Sementara itu banyak warganet yang mengaku terharu dengan video tersebut.
Beberapa mengaku tak kuasa menahan tangis saat menonton video Wahyu azan di pusara ayah.
Selain itu, sejumlah komentar mendoakan agar Wahyu menjadi pribadi yang saleh dan kuat.